Kata dirgahayu diserap dari bahasa Sanskerta dirgahayuh; dirgahayusa yang berarti ’berumur panjang’. Kata dirgahayu sering digunakan untuk menyatakan ungkapan selamat berulang tahun. Penggunaan ”Dirgahayu Republik Indonesia Ke-60”, berdasarkan makna dirgahayu, jelas tidak logis. Ketidaklogisan itu terungkap dari penambahan Ke-60 yang pengertiannya belum jelas. Dengan penambahan Ke-60, ada dua pengertian yang terkandung, yakni Ke-60 menerangkan dirgahayu atau Republik Indonesia, baik menerangkan dirgahayu maupun menerangkan Republik Indonesia sama-sama tidak logis.
Ketidaklogisan yang pertama terjadi karena panjang umur dinyatakan dengan Ke-60. Selain itu, ada ketidakjelasan Ke-60 itu, apakah maksudnya Ke-60 tahun atau Ke-60 hari. Ketidaklogisan yang kedua terjadi karena berdasarkan ungkapan itu ada 60 buah Republik Indonesia. Hal itu berarti pula masih ada 59 RI lagi. Tentu saja yang demikian tidak logis karena Republik Indonesia hanya satu, yakni yang kita rayakan itu. Dengan demikian, ungkapan tersebut di samping tidak logis juga termasuk taksa (ambigu).
Hal lain yang perlu dicermati adalah penambahan hari ulang tahun (HUT) setelah dirgahayu. Misalnya, ”Dirgahayu HUT RI Ke-60”. Penambahan itu juga tidak logis. HUT tidak mungkin berumur panjang karena masanya hanya satu hari. Yang dapat kita ucapkan berumur panjang adalah Republik Indonesia atau kemerdekaannya. Jadi, ungkapan yang tepat adalah ”Dirgahayu Republik Indonesia” atau ”Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia”.
Sementara itu, apabila Ke-60 akan digunakan, penempatannya harus tepat. Ada dua pilihannya, yakni Hari Ulang Tahun Ke-60 Republik Indonesia (HUT Ke-60 RI) atau Ulang Tahun Ke-60 Republik Indonesia. Baik contoh pertama maupun contoh kedua menjelaskan unsur HUT atau ulang tahunnya.
Ada satu cara lagi yang dapat digunakan untuk menambahkan Ke-60, yaitu apabila unsur Ke-60 ditempatkan setelah Republik Indonesia (RI). Caranya adalah dengan menambahkan tanda hubung di antara ”Hari Ulang Tahun” dan ”Republik Indonesia”, yakni ”Hari Ulang Tahun-Republik Indonesia Ke-60 (HUT-RI Ke-60)”. Tanda hubung digunakan agar dua unsur HUT dan RI menjadi padu. Penulisan angka 60 boleh juga digunakan dengan angka Romawi, LX, tetapi tanpa diberi awalan ke- karena angka Romawi sudah menyatakan bilangan tingkat.
Selain ungkapan di atas, ada pilihan yang dapat digunakan untuk menyatakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu sebagai berikut:
Dirgahayu Kemerdekaan Kita
Dirgahayu RI
HUT Ke-60 RI
HUT LX RI
Selamat Ulang Tahun Ke-60 Republik Indonesia
Peringatan Ulang Tahun LX Republik Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar